Rabu, 21 Oktober 2020

EGOIS

 2020, bulan ke 10

Orang-orang dunia pasti menunjuk Indonesia jika ditanya negara mana banyak keberagaman. Orang dunia juga pasti menunjuk Indonesia jika ditanya negara mana banyak perbedaan tetap satu. Bukan kata "Impossible" jika Indonesia bisa berdiri dari banyak perbedaan. Berbaliklah 75 tahun ke belakang, bukan hanya orang Jawa yang membangun negeri ini ada banyak suku yang ikut bangun negeri ini. Bukan hanya agama Islam yang membangun negeri ini ada juga agama Kristen, Hindu, Budha yang ikut membangun negeri ini. Indonesia bisa berdiri dari seribu keberagaman. 

Itu hanya 75 tahun yang lalu....

Bagaimana sekarang ?

Berhari-hari kita selalu mendengar media memberitakan intoleransi, perpecahan antar suku, rasis, masih banyak lagi. Sedih ? Kecewa ? Oh tentu saja perasaan itu hanya memenuhi 15 % dalam tubuh kita sisanya 75 % kita hanya membela golongan kita masing-masing yang menurut kita paling benar. Penutupan rumah ibadah, jika kita termasuk golongan mayoritas pastinya kita membela golongan kita sendiri dan menyuarakan agar menutup rumah ibadah minioritas. Miris...

Egois

Di depan orang-orang atau media kita koar-koar menyuarakan persatuan dan kesatuan tapi dibelakang orang-orang atau media kita selalu menghina ras kulit hitam selalu merendahkan minioritas dan suka membully orang. Media hanya memberitakan perpecahan yang menyulutkan emosi tanpa ada menampilkan sudut pandang dari berbagai pihak.Hanya sedikit Media yang menampilkan betapa damainya rumah ibadah saling berdampingan, orang beragama Kristen membangunkan sahur orang beragama Islam yang akan berpuasa atau orang Islam saat Idul Adha harus membagikan daging kepada orang disekitarnya walaupun berbeda agama. 

Come on lah broo. .. .

Kita pergunakan media untuk selalu menyuarakan persatuan dan kesatuan tapi dibalik itu juga kita harus menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 


Rabu, 17 April 2019

Makalah Samudra Pasai


Kata Pengantar
Segala puji bagi ALLAH Swt. yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam pertemuan yang Insya Allah dimuliakan oleh Nya. Shalawat dan Salam semoga tetap terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAWb eserta keluarganya serta kepada para sahabatnya.
 Sebelumnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai blogger yang ada di internet yang telah membagikan ilmunya kepada kami. Suatu kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan oleh bapak  untuk menjelaskan makalah tersebut. Maka dari itu, kami sebagai pihak yang diberikan tugas, mencoba memaparkan beberapa ilmu yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk makalah yang akan kami presentasikan ini.
Dalam makalah ini, terdapat banyak pelajaran penting untuk masyarkat Indonesia dan terkhusus kami sebagai pelajar. Adapun materi yang kami bahas, yaitu “Kerajaan Samudra Pasai”.
Sekian dari kami, mohon maaf bila terdapat kesalahan baik dalam segi penulisan maupun dalam pemaparan. Kritik dan saran sangat kami harapkan.


                                                                                                                                                                                                        Penulis

Kelompok  1



Bab 1
Pendahuluan

A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang paling strategis wilayahnya. Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudra. Jadi tidak jarang banyak para pedagang asing menjadikan wilayah nusantara ini sebagai wilayah persinggahan sementara atau pelabuhan sementara untuk melanjutkan ke tujuannya. Banyaknya pedagang asing masuk membawa identitasnya masing-masing. Misalnya pedagang dari Arab yang tentu saja membawa corak Islam. Dan tidak jarang mereka menyebarkan ajaran Islam di wilayah nusantara ini. Bahkan mereka bermukim, membuat permukiman, mencari kehidupan, dan lain sebagainya. Dan salah satunya di Aceh, yang menjadi daerah yang terkenal budaya Islamnya. Dan bahkan membangun sebuah kerajaan. Salah satunya kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan Samudra Pasai merupakan salah satu bukti bahwa disinilah bukti adanya Islam menyebar di nusantara.
Dengan adanya kerajaan Samudra Pasai, tidak heran banyak yang berpendapat kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan pertama Islam di nusantara. Dan dengan adanya kerajaan Samudra Pasai bahkan Islam berkembang pesat di Asia Tenggara.
B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana munculnya kerajaan Samudra Pasai ?
b.      Bagaimana perkembangan kerajaan Samudra Pasai ?
·         Aspek politik
·         Aspek ekonomi
·         Aspek sosial-budaya
c.       Bagaimana kerajaan Samudra Pasai runtuh ?
C.    Tujuan Pembelajaran
a.       Untuk mengetahui awal munculnya kerajaan Samudra Pasai.
b.      Menjelaskan perkembangan kerajaan Samudra Pasai dari :
·         Aspek politik
·         Aspek ekonomi
·         Aspek sosial
c.       Untuk mengetahui runtuhnya kerajaan Samudra Pasai.

















Bab 2
Isi
A.    Awal Munculnya Kerajaan Samudra Pasai
Samudera Pasai didirikan oleh Nazimudin Al-Kamil pada tahun 1267. Nazimudin Al-Kamil adalah seorang laksmana angkatan laut dari Mesir sewaktu dinasti Fatimiyah berkuasa. Ia ditugaskan untuk merebut pelabuhan Kambayat di Gujarat pada tahun 1238 M.Setelah itu, ia mendirikan kerajaan Pasai untuk menguasai perdagangan Lada
Dinasti Fatimiyah merupakan dinasti yang beraliran paham Syiah, maka bisa dianggap bahwa pada waktu itu Kerajaan Pasai juga berpaham Syiah. Akan tetapi, pada saat ada ekspansi ke daerah Sampar Kanan dan Sampar Kiri sang laksamana Nazimudin Al-Kamil gugur.

Setelah keruntuhan dinasti Fatimiyah yang beraliran Syiah pada tahun 1284, dinasti Mamuluk yang bermadzhab Syafi’I berinisiatif mengambil alih kekuasaan Kerajaan Pasai. Selain untuk menghilangkan pengaruh Syiah, penaklukan ini juga bertujuan untuk menguasai pasar rempah-rempah dan lada dan pelabuhan Pasai. Maka, Syekh Ismail bersama Fakir Muhammad menunaikan tugas tersebut
                                                                                                                                   
Mereka akhirnya dapat merebut Pasai. Selanjutnya dinobatkanlah Marah Silu sebagai raja Samudera Pasai yang pertama oleh Syekh Ismail. Setelah Meurah Silu memeluk Islam dan dinobatkan menjadi raja, dia diberi gelar “Malik al Saleh” pada tahun 1285. Nama ini adalah gelar yang dipakai oleh pembangunan kerajaan Mamuluk yang pertama di Mesir yaitu “Al Malikus Shaleh Ayub”.

Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh, dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Bukti-bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah ditemukannya makam raja-raja Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara.

Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat kerajaan Samudera di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe. Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh, Raja Pasai pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah Silu setelah ia masuk Islam, dan merupakan sultan Islam pertama di Indonesia. Berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M)
         
Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja pertama Malik al-Saleh.

B.     Perkembangan Kerajaan Samudra Pasai
·         Aspek Politik
Setelah resmi menjadi kerajaan Islam (kerajaan bercorak Islam pertama di Indonesia), Samudera Pasai berkembang pesat menjadi pusat perdagangan dan pusat studi Islam yang ramai. Pedagang dari India, Benggala, Gujarat, Arab, Cina serta daerah di sekitarnya banyak berdatangan di Samudera Pasai.

Samudera Pasai setelah pertahanannya kuat segera meluaskan kekuasaan ke daerah pedalaman, meliputi Tamiang, Balek Bimba, Samerlangga, Beruana, Simpag, Buloh Telang, Benua, Samudera, Perlak, Hambu Aer, Rama Candhi, Tukas, Pekan, dan Pasai. Dalam rangka islamisasi, Sultan Malik al Saleh menikah dengan putri Raja Perlak.

Sultan Malik al Saleh mangkat pada tahun 1297 dan dimakamkan di Kampung Samudera Mukim Blang Me dengan nisan makam berciri Islam. Jabatan Sultan Pasai kemudian diteruskan oleh putranya, Sultan Malik al Thahir. Sultan ini memiliki dua orang putra, yaitu Malik al Mahmud dan Malik al Mansur. Ketika masih kecil, keduanya diasuh oleh Sayid Ali Ghiatuddin dan Sayid Asmayuddin. Kedua orang putranya itulah yang kemudian mewarisi takhta kerajaan. Sementara itu, kedua pengasuhnya itu diangkat menjadi perdana menteri. Ibu kota kerajaan pernah dipindahkan ke Lhok seumawe.

Sepeninggal Sultan Malik al-Saleh, Samudra Pasai diperintah oleh Malik al-Zahir I (1297 – 1302). Ia sering mendapat sebutan Sultan Muhammad. Pada masa pemerintahannya, tidak banyak yang dilakukan. Kemudian takhta digantikan oleh Ahmad yang bergelar Al Malik az-Zahir II. Pada masanya, Samudra Pasai dikunjungi oleh Ibnu Batutah, seorang utusan dari Delhi yang sedang mengadakan perjalanan ke Cina dan singgah di sana. Menurut Ibnu Batutah, Samudra Pasai memiliki armada dagang yang sangat kuat. Baginda raja yang bermazhab Syafi'i sangat kuat imannya sehingga berusaha menjadikan Samudra Pasai sebagai pusat agama Islam yang bermazhab Syafi'i.

Pada abad ke-16, bangsa Portugis memasuki perairan Selat Malaka dan berhasil menguasai Samudera Pasai pada 1521 hingga tahun 1541. Selanjutnya wilayah Samudera Pasai menjadi kekuasaan Kerajaan Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam. Waktu itu yang menjadi raja di Aceh adalah Sultan Ali Mughayat.
Berikut ini adalah urutan para raja yang memerintah di Samudera Pasai, yakni:
1.   Sultan Malik as Saleh (Malikul Saleh).
2.   Sultan Malikul Zahir, meninggal tahun 1326.
3.   Sultan Muhammad, wafat tahun 1354.
4.   Sultan Ahmad Malikul Zahir atau Al Malik Jamaluddin, meninggal tahun 1383.
5.   Sultan Zainal Abidin, meninggal tahun 1405.
6.   Sultanah Bahiah (puteri Zainal Abidin), sultan ini meninggal pada tahun 1428.

·         Aspek Ekonomi
Kehidupan Eknomi masyakarat Kerajaan Samudera Pasai berkaitan dengan perdagangan dan pelayaran. Hal itu disebabkan karena letak Kerajaan Samudera Pasai yang dekat dengan Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran dunia saat itu. Samudra Pasai memanfaatkan Selat Malaka yang menghubungkan Samudra Pasai – Arab – India – Cina. Samudra Pasai juga menyiapkan bandar-bandar dagang yang digunakan untuk menambah perbekalan untuk berlayar selanjutnya, mengurus masalah perkapalan, mengumpulkan barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri, dan menyimpan barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia.
Karena letak geografisnya yang strategis, ini mendukung kreativitas mayarakat untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga mempersiapkan bandar-bandar yang digunakan untuk :
  1.   Menambah perbekalan untuk pelayaran.
  2.   Mengurus masalah perkapalan.
  3.   Mengumpulkan barang dagangan yang akan    dikirim ke luar negeri.
  4.   Menyimpan barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia.
·         Aspek Sosial-Budaya
Para pedagang asing yang singgah di Malaka untuk sementara menetap beberapa lama untuk mengurusi perdagangan mereka. Dengan demikian, para pedagang dari berbagai bangsa itu bergaul selama beberapa lama dengan penduduk setempat. Kesempatan itu digunakan oleh pedagang Islam dari Gujarat, Persia, dan Arab untuk menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, kehidupan sosial masyarakat dapat lebih maju, bidang perdagangan dan pelayaran juga bertambah maju.

Kerajaan Samudera Pasai sangat dipengaruhi oleh Islam. Hal itu terbukti terjadinya perubahan aliran Syiah menjadi aliran Syafi’i di Samudera Pasai ternyata mengikuti perubahan di Mesir. Pada saat itu di Mesir sedang terjadi pergantian kekuasaan dari Dinasti Fatimah yang beraliran Syiah kepada Dinasti Mameluk yang beraliran Syafi’i. Aliran syafi’i dalam perkembangannya di Pasai menyesuaikan dengan adatistiadat setempat sehingga kehidupan sosial masyarakatnya merupakan campuran Islam dengan adat istiadat setempat.
C.    Runtuhnya Kerajaan Samudra Pasai
Runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai ini diakibatkan beberapa pengaruh internal dan eksternal. Internal kerajaan sebelum masa keruntuhan sering terlibat pertikaian antar keluarga kerajaan. Perebutan kekuasaan dan jabatan kerap terjadi. Perang Saudara dan pemberontakan tidak bisa dihindari. Bahkan Raja saat itu meminta bantuan kepada Raja Melaka untuk meredam pemberontakan. Namun tidak urung terjadi karena pada tahun 1511 Kerajaan Melaka jatuh ketangan Portugal. Sepuluh tahun kemudian tepatnya 1521 Portugal menyerang Kerajaan Samudera Pasai dan runtuhlah kerajaan itu. Tetapi bibit kerajaan masih ada sehingga tahun 1524 Kerajaan Samudera Pasai menjadi bagian dari Kesultanan Aceh.
















Bab 3
Penutup
A.    Kesimpulan
Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan bercorak Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak di Aceh. Selain itu, kerajaan Samudra Pasai digunakan oleh para pedagang dari Timur Tengah, Gujarat, dan Persia sebagai tempat persinggahan untuk melanjutkan pelayarannya ke China.  Aliran Islam sangat mempengaruhi kerajaan Samudra Pasai terbukti dengan banyaknya adat istiadat di sekitar kerajaan Samudra Pasai yang menggunakan aliran Syafi’i. Dengan pesatnya kerajaan Samudra Pasai maka berkembang pesat pula Islam di Asia Tenggara. Semakin banyaknya pedagang asing  masuk di wilayah nusantara, hal inilah yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Samudra Pasai. Seperti Portugal yang menyerang kerajaan Samudra Pasai, sehingga kerajaan Samudra Pasai runtuh.







Kata Penutup
Alhamdulillah dengan terurainya kata penutup ini maka selesailah tugas makalah ini. Selaku penyusun kami minta maaf bila terdapat banyak masalah dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penyusunan makalah dimasa mendatang akan jauh lebih baik.












Daftar Pustaka