Kata Pengantar
Segala puji bagi ALLAH Swt. yang telah memberikan nikmat Iman dan
Islam kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam pertemuan yang
Insya Allah dimuliakan oleh Nya. Shalawat
dan Salam semoga tetap terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAWb eserta
keluarganya serta kepada para sahabatnya.
Sebelumnya kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada berbagai blogger yang ada di internet yang telah membagikan
ilmunya kepada kami. Suatu kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan oleh
bapak untuk menjelaskan makalah tersebut. Maka dari itu, kami sebagai pihak yang diberikan tugas, mencoba
memaparkan beberapa ilmu yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk
makalah yang akan kami presentasikan ini.
Dalam makalah
ini, terdapat banyak pelajaran penting untuk masyarkat Indonesia dan terkhusus
kami sebagai pelajar. Adapun materi yang kami bahas, yaitu “Kerajaan Samudra
Pasai”.
Sekian dari kami, mohon maaf
bila terdapat kesalahan baik dalam segi penulisan maupun dalam pemaparan. Kritik dan saran sangat kami harapkan.
Penulis
Kelompok 1
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang paling
strategis wilayahnya. Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudra.
Jadi tidak jarang banyak para pedagang asing menjadikan wilayah nusantara ini
sebagai wilayah persinggahan sementara atau pelabuhan sementara untuk
melanjutkan ke tujuannya. Banyaknya pedagang asing masuk membawa identitasnya
masing-masing. Misalnya pedagang dari Arab yang tentu saja membawa corak Islam.
Dan tidak jarang mereka menyebarkan ajaran Islam di wilayah nusantara ini.
Bahkan mereka bermukim, membuat permukiman, mencari kehidupan, dan lain
sebagainya. Dan salah satunya di Aceh, yang menjadi daerah yang terkenal budaya
Islamnya. Dan bahkan membangun sebuah kerajaan. Salah satunya kerajaan Samudra
Pasai. Kerajaan Samudra Pasai merupakan salah satu bukti bahwa disinilah bukti
adanya Islam menyebar di nusantara.
Dengan adanya kerajaan Samudra Pasai, tidak
heran banyak yang berpendapat kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan pertama
Islam di nusantara. Dan dengan adanya kerajaan Samudra Pasai bahkan Islam berkembang
pesat di Asia Tenggara.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana munculnya kerajaan Samudra Pasai ?
b. Bagaimana perkembangan kerajaan Samudra Pasai ?
·
Aspek politik
·
Aspek ekonomi
·
Aspek sosial-budaya
c. Bagaimana kerajaan Samudra Pasai runtuh ?
C. Tujuan Pembelajaran
a. Untuk mengetahui awal munculnya kerajaan Samudra Pasai.
b. Menjelaskan perkembangan kerajaan Samudra Pasai dari :
·
Aspek politik
·
Aspek ekonomi
·
Aspek sosial
c. Untuk mengetahui runtuhnya kerajaan Samudra Pasai.
Bab 2
Isi
A. Awal Munculnya Kerajaan Samudra Pasai
Samudera Pasai
didirikan oleh Nazimudin Al-Kamil pada tahun 1267. Nazimudin Al-Kamil adalah
seorang laksmana angkatan laut dari Mesir sewaktu dinasti Fatimiyah berkuasa.
Ia ditugaskan untuk merebut pelabuhan Kambayat di Gujarat pada tahun 1238
M.Setelah itu, ia mendirikan kerajaan Pasai untuk menguasai perdagangan Lada
Dinasti Fatimiyah merupakan dinasti
yang beraliran paham Syiah, maka bisa dianggap bahwa pada waktu itu Kerajaan
Pasai juga berpaham Syiah. Akan tetapi,
pada saat ada ekspansi ke daerah Sampar Kanan dan Sampar Kiri sang laksamana
Nazimudin Al-Kamil gugur.
Setelah keruntuhan dinasti Fatimiyah
yang beraliran Syiah pada tahun 1284, dinasti Mamuluk yang bermadzhab Syafi’I
berinisiatif mengambil alih kekuasaan Kerajaan Pasai. Selain untuk menghilangkan pengaruh Syiah, penaklukan ini
juga bertujuan untuk menguasai pasar rempah-rempah dan lada dan pelabuhan
Pasai. Maka, Syekh Ismail bersama Fakir Muhammad menunaikan tugas tersebut
Mereka akhirnya dapat merebut Pasai. Selanjutnya
dinobatkanlah Marah Silu sebagai raja Samudera Pasai yang pertama oleh Syekh
Ismail. Setelah Meurah Silu memeluk Islam dan dinobatkan menjadi raja, dia
diberi gelar “Malik al Saleh” pada tahun 1285. Nama ini adalah gelar yang
dipakai oleh pembangunan kerajaan Mamuluk yang pertama di Mesir yaitu “Al
Malikus Shaleh Ayub”.
Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh, dan merupakan
kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu
pada tahun 1267 M. Bukti-bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah
ditemukannya makam raja-raja Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara.
Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat
kerajaan Samudera di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km sebelah
timur Lhokseumawe. Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan
Malik al-Saleh, Raja Pasai pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah Silu
setelah ia masuk Islam, dan merupakan sultan Islam pertama di Indonesia.
Berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M)
Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan
Pase dan Peurlak, dengan raja pertama Malik al-Saleh.
B.
Perkembangan Kerajaan Samudra Pasai
·
Aspek Politik
Setelah resmi menjadi kerajaan Islam (kerajaan bercorak Islam
pertama di Indonesia), Samudera Pasai berkembang pesat menjadi pusat
perdagangan dan pusat studi Islam yang ramai. Pedagang dari India, Benggala,
Gujarat, Arab, Cina serta daerah di sekitarnya banyak berdatangan di Samudera
Pasai.
Samudera Pasai setelah
pertahanannya kuat segera meluaskan kekuasaan ke daerah pedalaman, meliputi
Tamiang, Balek Bimba, Samerlangga, Beruana, Simpag, Buloh Telang, Benua,
Samudera, Perlak, Hambu Aer, Rama Candhi, Tukas, Pekan, dan Pasai. Dalam rangka islamisasi, Sultan Malik al Saleh menikah dengan
putri Raja Perlak.
Sultan Malik al Saleh mangkat pada tahun 1297 dan dimakamkan di
Kampung Samudera Mukim Blang Me dengan nisan makam berciri Islam. Jabatan
Sultan Pasai kemudian diteruskan oleh putranya, Sultan Malik al Thahir. Sultan
ini memiliki dua orang putra, yaitu Malik al Mahmud dan Malik al Mansur. Ketika
masih kecil, keduanya diasuh oleh Sayid Ali Ghiatuddin dan Sayid Asmayuddin.
Kedua orang putranya itulah yang kemudian mewarisi takhta kerajaan. Sementara
itu, kedua pengasuhnya itu diangkat menjadi perdana menteri. Ibu kota kerajaan
pernah dipindahkan ke Lhok seumawe.
Sepeninggal Sultan Malik al-Saleh, Samudra Pasai diperintah oleh
Malik al-Zahir I (1297 – 1302). Ia sering mendapat sebutan Sultan Muhammad.
Pada masa pemerintahannya, tidak banyak yang dilakukan. Kemudian takhta
digantikan oleh Ahmad yang bergelar Al Malik az-Zahir II. Pada masanya, Samudra
Pasai dikunjungi oleh Ibnu Batutah, seorang utusan dari Delhi yang sedang
mengadakan perjalanan ke Cina dan singgah di sana. Menurut Ibnu Batutah,
Samudra Pasai memiliki armada dagang yang sangat kuat. Baginda raja yang
bermazhab Syafi'i sangat kuat imannya sehingga berusaha menjadikan Samudra
Pasai sebagai pusat agama Islam yang bermazhab Syafi'i.
Pada abad ke-16, bangsa Portugis memasuki perairan Selat Malaka
dan berhasil menguasai Samudera Pasai pada 1521 hingga tahun 1541. Selanjutnya
wilayah Samudera Pasai menjadi kekuasaan Kerajaan Aceh yang berpusat di Bandar
Aceh Darussalam. Waktu itu yang menjadi raja di Aceh adalah Sultan Ali
Mughayat.
Berikut ini adalah urutan para raja yang memerintah di Samudera
Pasai, yakni:
1. Sultan Malik as Saleh (Malikul Saleh).
2. Sultan Malikul Zahir, meninggal tahun 1326.
3. Sultan Muhammad, wafat tahun 1354.
4. Sultan Ahmad Malikul Zahir atau Al Malik Jamaluddin, meninggal
tahun 1383.
5. Sultan Zainal Abidin, meninggal tahun 1405.
6. Sultanah Bahiah (puteri Zainal Abidin), sultan ini meninggal pada
tahun 1428.
·
Aspek Ekonomi
Kehidupan Eknomi masyakarat Kerajaan Samudera Pasai berkaitan
dengan perdagangan dan pelayaran. Hal itu disebabkan karena letak Kerajaan
Samudera Pasai yang dekat dengan Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran
dunia saat itu. Samudra Pasai memanfaatkan Selat Malaka yang menghubungkan
Samudra Pasai – Arab – India – Cina. Samudra Pasai juga menyiapkan
bandar-bandar dagang yang digunakan untuk menambah perbekalan untuk berlayar
selanjutnya, mengurus masalah perkapalan, mengumpulkan barang dagangan yang
akan dikirim ke luar negeri, dan menyimpan barang dagangan sebelum diantar ke
beberapa daerah di Indonesia.
Karena letak geografisnya yang strategis, ini mendukung
kreativitas mayarakat untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai
juga mempersiapkan bandar-bandar yang digunakan untuk :
-
Menambah perbekalan untuk pelayaran.
-
Mengurus masalah perkapalan.
-
Mengumpulkan barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri.
-
Menyimpan barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia.
·
Aspek Sosial-Budaya
Para pedagang asing yang singgah di Malaka untuk sementara menetap
beberapa lama untuk mengurusi perdagangan mereka. Dengan demikian, para
pedagang dari berbagai bangsa itu bergaul selama beberapa lama dengan penduduk
setempat. Kesempatan itu digunakan oleh pedagang Islam dari Gujarat, Persia,
dan Arab untuk menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, kehidupan sosial
masyarakat dapat lebih maju, bidang perdagangan dan pelayaran juga bertambah
maju.
Kerajaan Samudera Pasai sangat dipengaruhi oleh Islam. Hal itu
terbukti terjadinya perubahan aliran Syiah menjadi aliran Syafi’i di Samudera
Pasai ternyata mengikuti perubahan di Mesir. Pada saat itu di Mesir sedang
terjadi pergantian kekuasaan dari Dinasti Fatimah yang beraliran Syiah kepada
Dinasti Mameluk yang beraliran Syafi’i. Aliran syafi’i dalam perkembangannya di
Pasai menyesuaikan dengan adatistiadat setempat sehingga kehidupan sosial
masyarakatnya merupakan campuran Islam dengan adat istiadat setempat.
C.
Runtuhnya Kerajaan Samudra Pasai
Runtuhnya
Kerajaan Samudera Pasai ini diakibatkan beberapa pengaruh internal dan
eksternal. Internal kerajaan sebelum masa keruntuhan sering terlibat pertikaian
antar keluarga kerajaan. Perebutan kekuasaan dan jabatan kerap terjadi. Perang
Saudara dan pemberontakan tidak bisa dihindari. Bahkan Raja saat itu meminta
bantuan kepada Raja Melaka untuk meredam pemberontakan. Namun tidak urung
terjadi karena pada tahun 1511 Kerajaan Melaka jatuh ketangan Portugal. Sepuluh
tahun kemudian tepatnya 1521
Portugal menyerang Kerajaan Samudera Pasai dan runtuhlah kerajaan itu. Tetapi
bibit kerajaan masih ada sehingga tahun 1524 Kerajaan Samudera Pasai menjadi
bagian dari Kesultanan Aceh.
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan
bercorak Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak di Aceh.
Selain itu, kerajaan Samudra Pasai digunakan oleh para pedagang dari Timur Tengah,
Gujarat, dan Persia sebagai tempat persinggahan untuk melanjutkan pelayarannya
ke China. Aliran Islam sangat
mempengaruhi kerajaan Samudra Pasai terbukti dengan banyaknya adat istiadat di
sekitar kerajaan Samudra Pasai yang menggunakan aliran Syafi’i. Dengan pesatnya
kerajaan Samudra Pasai maka berkembang pesat pula Islam di Asia Tenggara. Semakin
banyaknya pedagang asing masuk di
wilayah nusantara, hal inilah yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Samudra Pasai.
Seperti Portugal yang menyerang kerajaan Samudra Pasai, sehingga kerajaan
Samudra Pasai runtuh.
Kata Penutup
Alhamdulillah dengan terurainya kata penutup ini maka selesailah
tugas makalah ini. Selaku penyusun kami minta maaf bila terdapat banyak masalah
dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar penyusunan makalah dimasa mendatang akan jauh lebih baik.
Daftar Pustaka